Unsur Intrinsik Novel

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai unsur intrinsik novel. Mari simak penjelasan berikut untuk mengenal lebih intensif mengenai unsur-unsur intrinsik novel.

Ada 7 unsur intrinsik novel, yakni:
1. Tema
Tema adalah gagasan utama atau gagasan pokok pada suatu novel.  Tema ini lah yang nanti akan dikembangkan menjadi cerita yang padu.

2. Tokoh
Tokoh adalah orang yang berperan atau yang diceritakan pada suatu novel. Menurut sifatnya, tokoh dapat dibagi menjadi empat, yaitu:

  • Antagonis (Penentang tokoh utama, biasanya berperilaku jahat)
  • Protagonis (Tokoh utama yang diceritakan, biasanya berperilaku baik)
  • Tirtagonis (Penengah antara tokoh protagonis dan antagonis)
  • Figuran (Peran pembatu)
3. Penokohan
Penokohan adalah Sifat atau karakteristik dari tokoh.
Contoh penokohan : Baik, jahat, kejam, licik, murah hati, lapang dada, dan lain-lain.

4. Latar/Setting
Latar merupakan latar belakang peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam cerita.
Jenis-jenis latar:

  • Latar tempat : Tempat dimana kejadian terjadi. Contoh: Hutan, Kelas, Ruang tamu, Kamar, dll.
  • Latar Waktu : Waktu yang menyatakan kapan sebuah kejadian terjadi. Contoh: Pagi, Siang, Sore, dll
  • Latar Suasana : Suasana ketika kejadian terjadi. Contoh: Sedih, Gembira, Mencekam, dll.
5. Alur/Plot
Alur adalah jalan cerita atau keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk satu kesatuan sebab akibat.
Jenis-jenis alur:
  • Alur maju, alur yang menggambarkan keseluruhan cerita dari awal sampai akhir cerita.
  • Alur mundur, alur yang dimulai dari tengah-tengah cerita lalu kembali ke masa lalu.
  • Alur maju-mundur/flashback , alur yang dimulai dari awal cerita, ketika menceritakan sebuah peristiwa, cerita tersebut mengaitkan lagi masa lalu.
Tahap-tahap alur:
  1. Tahap penyituasian/ tahap perkenalan
  2. Tahap pemunculan konflik
  3. Tahap peningkatan konflik
  4. Tahap klimaks
  5. Tahap penyelesaian
6. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara atau metode yang digunakan penulis untuk menceritakan tokoh pada alur cerita. Biasanya, penulis menggunakan dua jenis sudut pandang:
a. Sudut pandang orang pertama
- Sudut pandang orang pertama tunggal: aku, beta, saya, gue
- Sudut pandang orang pertama jamak: kami, kita

b. Sudut pandang orang ketiga
- Sudut pandang orang ketiga tunggal: ia, dia, atau nama tokoh
- Sudut pandang orang ketiga jamak: mereka

7. Nilai Kehidupan
Nilai kehidupan adalah sorotan penilis tentang hal-hal yang menyangkut kehidupan manusia. Nilai kehidupan mencakup:
a. Nilai sosial: Randy pun membela pengemis itu. "Tidak, bagaimanapun, nenek ini juga manusia yang punya hak untuk hidup!" bentaknya ke seorang Satpol PP. 

b. Nilai ekonomi: Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya duduk sambil menunggu belas kasihan orang. Aku berharap mereka mau memberikan sepeser uang mereka untukku. Hanya dengan cara inilah aku dapat membelikan obat untuk ibuku.

c. Nilai agama/religi: Kini, ia hanya bisa pasrah dan berdoa kepada Sang Empunya Kehidupan. Ia harus segera bertobat dan tidak mengulangi perbuatan bodoh nan kotor itu.

d. Nilai moral: Aku tidak berani memotong pembicaraan mereka. Sekarang, aku hanya bisa menunggu mereka selesai bicara, baru bisa kutanyakan hal penting ini.

e. Nilai budaya: Ferly dan Jessy datang ke acara itu dengan mengenakan batik. Mereka terlihat sangat serasi dengan perpaduan busana Jawa itu.

dan nilai-nilai lainnya.

Nah! Sudah mengerti, bukan? Sekarang, coba amati novel yang kamu miliki, lalu carilah unsur-unsur intrinsiknya sesuai dengan penjelasan yang telah dilampirkan. 

Comments

Popular posts from this blog

Tata Ibadah dalam Agama Buddha

Resensi Buku: Four A Divergent Collection

Agama Sikh di Indonesia: Mengumpet di Balik Nama Hindu