Disiplin dan Kejujuran Harus Diterapkan
Mari lepas sejenak dari pelajaran dengan selingan-selingan cerita singkat orang yang mahir dalam bidang tertentu. Mari simak cerita mengenai mantan wali kelasku ketika aku duduk di kelas tujuh.
"Disiplin dan Kejujuran Harus Diterapkan", mungkin prinsip tersebut sering kalian dengar namun jarang kalian terapkan. Berbeda halnya dengan Ibu Rosmawati Nainggolan,S.Pd yang lebih akrab disapa Ibu Rossi yang sempat menjadi wali kelasku ketika kelas tujuh. Beliau sangat setuju dan selalu menerapkan prinsip itu.
Ibu Rosmawati Nainggolan,S.Pd.
Seorang guru bahasa Indonesia yang dilahirkan pada tanggal 8 Januari ini merupakan seorang guru yang telah banyak makan garam dalam dunia pendidikan. Sebelum mengajar di SMP Santa Maria, beliau pernah mengajar di SMP Santo Yosef Medan. Karena suami beliau dipindahtugaskan di Pekanbaru, beliau pun melanjutkan pengabdiannya sebagai guru di SMP Santa Maria Pekanbaru.
Ketika melihat beliau pertama kali, saya sudah langsung dapat menebak bahwa beliau adalah guru bahasa Indonesia. Beliau merupakan sosok guru bahasa Indonesia yang selalu menyelipkan humor dalam KBM sehingga pelajaran bahasa Indonesia tidak terasa membosankan. Dalam sehari-harinya Buk Rosi selalu berpakaian yang rapi dan sopan dengan didominasi warna biru.
Guru yang lulus dari Universitas Sumatra Utara jurusan bahasa Indonesia ini memiliki teknik mengajar yang interaktif. Catatan yang diberikan juga ringkas dan padat. Beliau juga dengan suka rela menjawab pertanyaan dari murid yang kurang mengerti materi yang beliau sampaikan.
Buk Rosi selalu dengan tegas menegur murid-muridnya yang melanggar tata tertib sekolah. Tidak jarang Buk Rosi mengkritik siswa yang melanggar tata tertib dengan majas ironi. Seperti, "Wah, rapi sekali ya bajumu!"
dan "Pintar sekali ya kau menjawab!" dan lainnya.
Beliau juga merupakan sosok yang terbuka. Beliau selalu berbagi pengalaman mengenai karir, keluarga dan lain sebagainya. Beliau tidak sungkan berbagi pengalaman ketika beliau masih bersekolah. Beliau juga dengan berwibawa menceritakan pekerjaan orang tua beliau. Sikap beliau yang jujur dan terbuka memang patut dicontoh oleh para muridnya.
Pada bulan Mei yang lalu, Buk Rosi melahirkan anak keduanya. Banyak murid yang ikut senang dengan kelahiran anak Buk Rosi. Walau kami tidak bisa memberikan apa-apa, tapi doa kami selalu menyertai beliau.
Ketika itu, beliau melahirkan seorang putra yang sangat dicintainya.
Buk Rosi lah yang membuatku menyukai pelajaran bahasa Indonesia, awalnya pelajaran bahasa Indonesia terasa sangat membosankan. Namun, setelah dididik oleh beliau aku baru bisa merasakan bahwa indahnya bahasa negeri pertiwi ini. Beliau mengajarkan cara membaca cepat, cara menulis cerpen, cara menulis puisi, cara mencari pokok paragraf, cara membaca puisi, dan pengetahuan kebahasaan dan kesastraan lainnya dengan sabar.
Beliau adalah sosok yang patut diteladani dan dicontoh oleh para murid-muridnya.....
"Disiplin dan Kejujuran Harus Diterapkan", mungkin prinsip tersebut sering kalian dengar namun jarang kalian terapkan. Berbeda halnya dengan Ibu Rosmawati Nainggolan,S.Pd yang lebih akrab disapa Ibu Rossi yang sempat menjadi wali kelasku ketika kelas tujuh. Beliau sangat setuju dan selalu menerapkan prinsip itu.
Seorang guru bahasa Indonesia yang dilahirkan pada tanggal 8 Januari ini merupakan seorang guru yang telah banyak makan garam dalam dunia pendidikan. Sebelum mengajar di SMP Santa Maria, beliau pernah mengajar di SMP Santo Yosef Medan. Karena suami beliau dipindahtugaskan di Pekanbaru, beliau pun melanjutkan pengabdiannya sebagai guru di SMP Santa Maria Pekanbaru.
Ketika melihat beliau pertama kali, saya sudah langsung dapat menebak bahwa beliau adalah guru bahasa Indonesia. Beliau merupakan sosok guru bahasa Indonesia yang selalu menyelipkan humor dalam KBM sehingga pelajaran bahasa Indonesia tidak terasa membosankan. Dalam sehari-harinya Buk Rosi selalu berpakaian yang rapi dan sopan dengan didominasi warna biru.
Guru yang lulus dari Universitas Sumatra Utara jurusan bahasa Indonesia ini memiliki teknik mengajar yang interaktif. Catatan yang diberikan juga ringkas dan padat. Beliau juga dengan suka rela menjawab pertanyaan dari murid yang kurang mengerti materi yang beliau sampaikan.
Buk Rosi selalu dengan tegas menegur murid-muridnya yang melanggar tata tertib sekolah. Tidak jarang Buk Rosi mengkritik siswa yang melanggar tata tertib dengan majas ironi. Seperti, "Wah, rapi sekali ya bajumu!"
dan "Pintar sekali ya kau menjawab!" dan lainnya.
Beliau juga merupakan sosok yang terbuka. Beliau selalu berbagi pengalaman mengenai karir, keluarga dan lain sebagainya. Beliau tidak sungkan berbagi pengalaman ketika beliau masih bersekolah. Beliau juga dengan berwibawa menceritakan pekerjaan orang tua beliau. Sikap beliau yang jujur dan terbuka memang patut dicontoh oleh para muridnya.
Pada bulan Mei yang lalu, Buk Rosi melahirkan anak keduanya. Banyak murid yang ikut senang dengan kelahiran anak Buk Rosi. Walau kami tidak bisa memberikan apa-apa, tapi doa kami selalu menyertai beliau.
Ketika itu, beliau melahirkan seorang putra yang sangat dicintainya.
Buk Rosi lah yang membuatku menyukai pelajaran bahasa Indonesia, awalnya pelajaran bahasa Indonesia terasa sangat membosankan. Namun, setelah dididik oleh beliau aku baru bisa merasakan bahwa indahnya bahasa negeri pertiwi ini. Beliau mengajarkan cara membaca cepat, cara menulis cerpen, cara menulis puisi, cara mencari pokok paragraf, cara membaca puisi, dan pengetahuan kebahasaan dan kesastraan lainnya dengan sabar.
Beliau adalah sosok yang patut diteladani dan dicontoh oleh para murid-muridnya.....
Comments
Post a Comment