#SetiapHariMenulis di Kelas Metodologi Riset Media

Kamis itu tidak seperti Kamis biasanya. Sebab Kamis itu adalah pertemuan pertama saya dengan mata kuliah Metodologi Riset Media II (MRM II). Di pertemuan pertama itu, kelas kami langsung mendapat tugas dari Bapak Yearry Panji, dosen pengampu mata kuliah. Namun tugasnya sedikit unik dan berbeda. Kami tidak disuruh memilih topik penelitian atau menulis latar belakang masalah, tapi kami diberi tantangan #SetiapHariMenulis.

Tantangan #SetiapHariMenulis ini gampang-gampang susah. Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus yang diberikan Pak Yearry pada kami. Kami hanya perlu menulis di blog pribadi dengan tema bebas. Gaya bahasanya pun terserah. Kami boleh menulis apa saja, mulai dari curahan hati, esai, resensi, cerpen, and you name it! Sama sekali tidak ada ketentuan khusus kecuali, HARUS DITULIS SETIAP HARI. 

Pak Yearry ingin melihat konsistensi kami menulis. Ia memberikan tantangan ini agar kami terbiasa menulis. Sebab menurutnya, mata kuliah MRM II tidak seperti mata kuliah MRM I yang sudah kami tempuh pada semester sebelumnya. Jika pada MRM I kami lebih banyak berurusan dengan data kuantitatif, angka, dan statistik, pada MRM II kami lebih banyak berjibaku dengan kata-kata, narasi, dan teks. Jika kami tidak biasa menulis, bisa-bisa saat menggarap penelitian, kami malah gagap dan kewalahan. 

Dengar-dengar, MRM II yang khusus membahas metodologi penelitian kualitatif ini jauh lebih sulit daripada MRM I yang sudah pasti dan bisa diprediksi. Skripsi-skripsi kuanlitatif pun umumnya lebih tebal daripada skripsi-skripsi kuantitatif. Belum lagi membayangkan transkrip wawancara dengan narasumber, jika metode pengumpulan kami menggunakan wawancara. Membayangkannya saja sudah membuat saya ngeri.  

Dengan segala kompleksitas pada mata kuliah ini, saya merespons baik tantangan #SetiapHariMenulis ini. Terlepas dari tulisan yang harus dipaksakan ada setiap harinya, saya sangat mengapresiasi niat baik Pak Yearry dalam membantu kami. Walaupun harus saya akui, tidak mudah memaksakan setiap hari harus ada satu tulisan. Tapi, mari kita nikmati saja proses ini. 

Sebuah pepatah Latin berbunyi, "verba volent, scripta manent", yang lebih kurang berarti "apa yang terucap akan hilang menguap, yang tertulis akan tinggal menetap".  Jadi, ayo semangat menulis!!!

Comments

Popular posts from this blog

Tata Ibadah dalam Agama Buddha

Resensi Buku: Four A Divergent Collection

Agama Sikh di Indonesia: Mengumpet di Balik Nama Hindu