Liputan Pertama di Tahun 2019

Ini adalah liputan pertama saya di tahun 2019. Saya meliput seminar “Model Pembelajaran untuk Generasi Z” yang diadakan oleh Fikom UMN tadi siang. Seruuu


________




UMN Adakan Seminar Model Pembelajaran untuk Generasi Z


Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengadakan seminar bertajuk  “Model Pembelajaran untuk Generasi Z” pada Rabu, 6 Februari 2019, bertempat di Lecture Hall Gedung New Media Tower UMN. Seminar ini diadakan sebagai rangkaian dari pre-event Comnews UMN 2019. Comnews sendiri merupakan konferensi komunikasi dan kajian media baru, yang akan dilaksanakan pada Maret mendatang oleh Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) UMN. 

Seminar dibuka oleh Wakil Rektor II sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UMN Ir. Andrey Andoko, M.Sc. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa ponsel sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari generasi z. Sehingga menurutnya, model pembelajaran masa kini harus disesuaikan dengan perilaku mereka.

“Daripada dilarang menggunakan ponsel, mengapa tidak kita manfaatkan saja dalam proses pembelajaran?” demikian ujar Andrey. 

Pada seminar kali ini, Fikom UMN sengaja memilih tema “model pembelajaran generasi z”  sebagai respons terhadap pola belajar mahasiswa masa kini, yang sudah tergolong generasi z. Menurut Tirto.id, generasi z adalah generasi yang lahir dalam rentang 1996 hingga 2010. 

Tema ini kemudian dielaborasi lebih lanjut oleh empat pembicara dengan sudut pandanga yang berbeda. Pembicara pertama adalah Nisa Felicia Faridz, Ph.D. yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sampoerna. Dalam pemaparannya, Nisa menekankan bahwa di zaman kini, peran dosen sudah bukan lagi mengajar. Melainkan, dosen harus memfasilitasi mahasiswa agar mereka belajar. Dosen harus menjadi scaffolding. Ini yang dinamakan dengan student-centred learning

“Dosen bukan satu-satunya sumber ilmu. Tapi jadikan kita sebagai fasilitator dan teman belajar mahasiswa,” jelas Nisa. 

Pembicara kedua adalah Albertus M. Prestianta, M.A. selaku Koordinator Laboratorium Fikom UMN. Pada pembahasannya, Albertus membagikan cara bagaimana Fikom UMN menafsirkan model pembelajaran untuk generasi z melalui laboratorium collaborative learning yang dimiliki UMN. Ia juga membagikan aplikasi apa saja yang bisa digunakan dosen untuk mendukung proses pembelajaran kolaboratif.

Sprit of collaboration adalah how they work together,” ungkap Albertus. 

Sesi selanjutnya dibawakan oleh Helga Liliani, M.Comm, selaku Koordinator E-Learning Fikom. ia menyebut bahwa salah satu ciri dari generasi z adalah lebih suka menonton daripada membaca. Karakteristik ini kemudian diadaptasi oleh UMN untuk mengembangkan pembelajaran daring atau e-learning yang kreatif dan menonjolkan visual agar lebih menarik bagi mahasiswa. Helga menyebut dari survei tentang e-learning yang disebar pada mahasiswa, mayoritas mahasiswa paling tertarik dengan materi video yang ada di e-learning

Seminar ditutup dengan pemaparan materi dari Janoe Arijanto yang merupakan CEO Dentsu One dan Ketua P3I Pusat. Ia membahas topik seminar dengan sudut pandang dunia industri. Menurutnya, fenomena komunikasi berbasis digital sekarang sudah sangat berkemang dan kampus harus menyesuaikan diri dengan kurikulum yang up to date. Ia memberi contoh portal berita Kumparan yang tidak hanya menampilkan berita di portal mereka, tapi sudah merambah ke platform Go-Jek. 




Sebagai bentuk apresiasi, pada akhir seminar, pihak UMN yang diwakilkan oleh Ketua Program Studi Komunikasi Strategis Inco Hary Perdana, M.Si dan Sekretaris Program Studi Jurnalistik Adi Wibowo, M.Si. memberikan suvenir dan tanda terima kasih kepada para pembicara, dilanjutkan dengan sesi foto bersama peserta seminar, yang didominasi oleh dosen dari berbagai perguruan tinggi. 

Comments

Popular posts from this blog

Tata Ibadah dalam Agama Buddha

Resensi Buku: Four A Divergent Collection

Agama Sikh di Indonesia: Mengumpet di Balik Nama Hindu