Cie... Sudah Jadi Mahasiswa!

Senang rasanya ketika jari-jari ini mulai menari-nari di atas keyboard laptop. Setelah sekian lama tidak bersetubuh dengan blog ini, akhirnya saya bisa kembali bertemu kangen dengan blog garapan saya ini. Dan untuk Anda, pembaca yang budiman, sepertinya Anda harus memberikan saya selamat kepada dua hal: 1. saya kembali menulis di blog ini; 2. saya sudah resmi menjadi mahasiswa.

Yap, saya sudah resmi menjadi mahasiswa di Universitas Multimedia Nusantara, dan berkecimpung di jurusan Ilmu Komunikasi. Walaupun tidak sesuai jurusan awal yang saya inginkan, yakni Sastra Inggris, paling tidak jurusan yang saya geluti kali ini masih ada kaitannya dengan bahasa. Selamat tinggal Sastra Inggris, jurusan idamanku sejak di bangku SMP.

Resmi menjadi mahasiswa ternyata tidak mudah. Saya harus melewati badai yang menerpa (lebay banget) dengan menjalani masa orientasi kampus atau yang disebut OMB UMN (Orientasi Mahasiswa Baru Univerisitas Multimedia Nusantara). Tapi apabila dinikmati, justru badai yang menghadang itu menjadi sebuah nikmat yang seru dan tak terlupakan. Saya bertemu teman-teman baru dan mengenal lingkungan baru yang lebih menantang. Apabila orientasi kampus biasanya identik dengan perpeloncoan, di OMB UMN justru sebaliknya. OMB UMN menghadirkan cara baru yang lebih edukatif dan segar dalam memperkenalkan lingkungan perkuliahan kepada mahasiswa baru.

Menulis tentang OMB UMN membuat saya kangan dengan kehangatan dan cengkrama kakak PIC dan teman-teman sekelompok saya, Kelompok Ajani. Ngomong-ngomong, ada yang unik dari Kelompok Anjani. Di kelompok ini ada tiga orang yang bernama "Wira", yakni kakak PIC saya, Prawira Adi, Marcel Wira, dan saya sendiri, Wirawan. Suatu ketika, saat kami sedang menikmati makan malam di Dina Raos, seseorang dari arah belakang menyahut ke arah kami, "Wira!", lantas kami bertiga menoleh. Si pemilik sahutan itu rupanya adalah wanita cantik yang kebetulan melintas. Yang ia tegur ternyata adalah Kak Prawira Adi alias Kak Adi. Saya langsung menyembunyikan muka saya yang sedang menahan malu dengan suapan sesendok nasi yang ada suiran ayamnya. Yummy!

                               (Ini adalah foto The Boys. Saya yang berbaju kuning, yang kelihatan seperti tukang baso.)

Untuk kalian, Kak Adi, Cindy, Ellen, Marcel (saya memanggilnya Marcel saja daripada Wira), Richie, Erwin, Melvin, Devi, Prisil, Jovanka, dan Ivan, kenanglah daku. Jangan lupakan kehangatan sepahit semanis yang kita ukir bersama. Saya tunggu di panggung wisuda!


Foto yang di atas diambil setelah mengikuti kelas kuliah perdana. Terlihat begitu kompak menggunakan batik semua. Yang sedang berbaring dan berjas almamater itu ialah Kak Adi. Bisakah momen ini kembali terulang?

Comments

Popular posts from this blog

Tata Ibadah dalam Agama Buddha

Resensi Buku: Four A Divergent Collection

Agama Sikh di Indonesia: Mengumpet di Balik Nama Hindu