Doa Seorang Guru
Beberapa waktu lalu, ketika libur semester, aku berkunjung ke sekolahku. Di sana, aku bertemu dengan banyak guru-guru. Mereka tampak antusias dengan kedatanganku. Namun sayang, karena aku datang sore hari, sudah banyak guru-guru yang pulang. Tapi tak mengapa, satu per satu kusalami mereka. Ada satu guru yang cukup berkesan bagiku. Namanya Ibu Mulyani, guru bahasa Indonesia. Ketika SMA, aku paling suka pelajaran bahasa Indonesia, apalagi ketika diajar oleh Ibu Mulyani. Ia sosok yang baik, semangat, ceria, dan lucu. Sehingga, aku paling aktif dan antusias setiap pelajaran bahasa Indonesia. Terlebih-lebih ketika materinya berkaitan dengan berita, surat pembaca, editorial, dan konten berbau jurnalistik. Maklum, ketika SMA aku ketua ekskul jurnalistik. Aku ingat jelas, ketika itu aku masih menggebu-gebu ingin menjadi jurnalis. Setiap ada guru yang menyakan padaku tentang cita-cita, selalu kujawab, "jurnalis!". Sore itu, ketika aku menyalami Ibu Mulyani, kami bercerit...