Majas dalam Bahasa Indonesia

Lihatlah beberapa kalimat dibawah ini!
1. Pepohonan berbaris rapi menyambut kedatangan kami.
2. Saya pergi ke sekolah menggunakan Toyota.
3. Suaranya dapat memecah langit!

Kalian tentu pernah mendengar kalimat-kalimat tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga contoh di atas menggunakan gaya bahasa atau yang dikenal pula dengan sebutan majas. Prinsipnya, majas adalah penggunaan kata-kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan suatu maksud agar membentuk pemilihan bahasa yang tepat.

Jenis-jenis majas:
1. Majas metafora adalah majas yang menggunakan kata-kata yang bukan sebenarnya, melainkan sebagai kiasan. Contoh: Sang raja rimba mengaum dengan gagahnya.

2. Majas metanemia adalah majas yang menyebutkan sesuai dengan merek bendanya.
Contoh: Saya menulis menggunakan Kenko.

3. Majas personifikasi adalah majas yang memperorangkan benda mati seperti hewan, tumbuhan dan benda-benda lainnya. Contoh: Angin pantai berbisik kepadaku.

4. Majas litotes adalah majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang  berlawanan arti dari kenyataan sebagai maksud untuk merendahkan diri.
Contoh: Singgahlah di gubuk kami.

5. Majas eufinisme adalah majas yang menghaluskan kata-kata tabuh/kasar.
Contoh: Tuna netra itu sedang berjalan dengan menggunakan tongkat pengarah.

6. Majas antonomasio adalah majas yang mengungkapkan seseorang sesuai dengan ciri/sifatnya.
Contoh: Si cantik sedang menyanyi di depan pentas.

7. Sinekdoke pars prototo adalah kalimat kiasan yang menyampaikan sebagian dari seluruhnya.
Contoh: Sudah lama aku tidak melihat batang hidungmu.

8. Sinekdoke totem propark adalah kalimat kiasan yang menyampaikan secara keseluruhan padahal sebagian atau satu.
Contoh: Bangsa Indonesia berhasil meraih Piala Thomas.

9. Majas ironi adalah majas yang menggunakan sindiran-sindiran halus dan kebalikan dari sebenarnya.
Contoh: Kota ini sangatlah bersih dengan sampah-sampahnya.

10 Majas sarkasme adalah majas yang menggunakan sindiran kasar
Contoh: Dasar otak udang kau!

11. Majas klimaks adalah majas yang memaparakan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Contoh: Mulai dari murid, guru, dan kepala sekolah pun sangat dikejutkan dengan peristiwa ini.

12.  Majas retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui.
Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

13. Majas paradoks adalah 2 pernyataan yang seolah-olah bertentangan padahal sama.
Contoh: Jika Bayu bukan pembohong, apa yang dikatakannya pasti benar!

14.Majas  antitesis adalah  pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya. Contoh: Tidak ada suara di ruangan itu kecuali detakan jam.

15. Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang mengungkapkan suatu maksud dengan kata-kata yang berlebihan (lebay)
Contoh: Keringatnya mengalir sederas sungai ketika mengikuti perlombaan itu.

Dan masih banyak contoh majas yang lain. Majas-majas tersebut sering dipakai pada puisi untuk memperindah suatu puisi.
Jadi, sekarang kalian sudah tahu bukan jenis majas pada kalimat nomor 1-3?

Comments

Popular posts from this blog

Tata Ibadah dalam Agama Buddha

Resensi Buku: Four A Divergent Collection

Agama Sikh di Indonesia: Mengumpet di Balik Nama Hindu