Resensi Novel: Ayah, Mengapa Aku Berbeda? chapter: moon

I. Identitas Buku
Judul Buku     : Ayah, Mengapa Aku Berbeda?  Chapter: Moon    
Jenis Buku     : Kisah Kehidupan (Fiksi)
Penulis           : Agnes Davonar
Penerbit         : Intibook Publisher
Tahun Terbit  : 2011
Kota Terbit    : Jakarta
Tebal Buku    : 230 Halaman
Harga Buku   : Rp35.000,-

II. Sinopsis Buku
     Tiada manusia yang sempurna di muka bumi. Itulah yang yang ingin ditanamkan oleh penulis lewat tokoh Angel, gadis tunarungu yang cacat sejak lahir. Walau dengan keadaan tunarungu, Angel dapat tumbuh layaknya anak-anak normal dengan memiliki paras yang cantik.  Ibu Angel telah meninggal sejak Angel dilahirkan, jadi ayahnya harus menjadi orangtua tunggal yang merawat Angel. Ayahnya selalu membuat hidup Angel mandiri dan hidup dalam lingkungan sama seperti anak-anak normal lainnya.
     Angel yang hanya seorang gadis cilik tunarungu ternyata memiliki talenta luar biasa yang tak terduga. Ia sangat mahir melantunkan jarinya di tut piano. Irama merdu terurai saat ia memainkannya, walau tak mungkin baginya untuk mendengarkan irama indahnya itu. Mungkin, itu adalah bakat yang diturunkan oleh ibu dan ayahnya, karena orangtua Angel dulunya juga merupakan pemain piano. Kisah penuh perjuangan diceritakan penulis ketika ayah Angel ingin mendaftarkan Angel ke sekolah umum. Awalnya, kepala sekolah tidak menerima Angel, tetapi setelah melihat bakat dan semangat Angel utnuk bersekolah di sekolah itu, hati kepala sekolah pun luluh dan berubah pikiran. Akhirnya, Angel pun diterima sebagai seorang siswi di sekolah itu.
    Selama bersekolah, ada-ada saja teman sekelasnya yang membencinya. Salah satunya Agnes dan kawan-kawannya. Mereka selalu mengejek dan mempermalukan Angel. Namun, di balik teman-temannya yang jahat itu, ia menemukan sahabat sejatinya bernama Hendra. Hendra dan  Angel selalu bersama-sama dalam menghadapi suka dan duka. Dari bagian inilah penulis memasukkan unsur persahabatan yang tidak memandang kekurangan.
    Suatu hari, sekolah tempat Angel bersekolah akan mengadakan konser musik. Angel pun turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Buk Katrina, guru musik Angellah yang melihat bakat dan talenta Angel yang luar biasa dan memasukkannya menjadi anggota musik di sekolahnya. Buk Katrina terus melatih kelompok musik tersebut agar mereka dapat menampilkan yang terbaik saat tampil di konser sekolahnya. Betapa malangnya Angel, selama latihan, ia terus saja di-bully, diejek, diremehkan, dan dijahili oleh Agnes dan rekan-rekannya yang juga bergabung dengan kelompok musik itu. Di saat Angel sedih dan hanyut dalam tangis, sahabatnya, Hendra selalu hadir untuk menghiburnya.
     Tidak hanya cobaan saat berada di sekolah yang dialami Angel, cobaan yang berat pun juga menerpa keluarganya. Ayah yang sangat dicintainya mendadak terserang serangan  jantung. Kini, kesedihan Angel semakin bertambah. Namun, untuk menghibur ayahnya, Angel memberi tahu ayahnya bahwa ia akan tampil dalam konser di sekolahnya. Ayahnya sangat senang dan sangat antusias mendengar kabar baik dari anaknya, kondisinya pun semakin membaik, karena ia ingin menyaksikan putri tercintanya tampil di konser perdananya itu.
     Hari menjelang konser pun semakin dekat, latihan menjelang konser semakin diintensifkan oleh Buk Katrina. Mendadak, Agnes dan rekannya menjadi baik dengan Angel, mereka mulai mempelajari bahasa tangan,  memuji permainan piano Angel, menemani Angel makan, dan mereka menghabiskan waktu untuk bercanda dengan Angel. Angel berpikir mereka sudah berubah. Namun, pemikiran Angel salah. Pada hari konser itu tiba, Agnes dan rekannya memaksa Angel untuk memakai baju nenek sihir. Mereka juga mendandani Angel dengan make-up yang hancur sehingga Angel tampak berantakan dan menyeramkan. Angel tidak tahu harus berbuat apa. Kalau iya tampil, pasti ia akan mempermalukan dirinya sendiri, Kalau ia tidak tampil, maka ayahnya akan kecewa dan mungkin serangan jantungnya akan kambuh. Dengan berwibawah, ia memilih untuk tampil.
      Buk Katrina sangat kaget melihat penampilan Angel, Buk Katrina juga shock mendengar kabar bahwa Agnes dan rekannya memundurkan diri dari kelompok itu mendadak. Sebenarnya, Buk Katrina ingin membatalkan penampilan kelompoknya, namun karena bujukan Angel yang terlihat sangat bersikukuh mau tampil, akhirnya ia memperbolehkan Angel untuk tampil sendiri tanpa diiringi teman sekelompoknya. Angel pun memasuki panggung dengan diiringi ledekan dan suara tertawa penonton yang lucu melihat penampilan dirinya. Namun, semua ledekan dan tertawa penonton itu tiba-tiba sirna ketika mendengar alunan melodi piano yang dimainkan Angel. Ada penonton yang berurai airmata mendengar alunan merdu piano Angel. Ayahnya pun sangat bangga dan terharu melihat putri tunggalnya tampil dengan begitu mengagumkan.
      Agnes dan kawan-kawannya kebingungan, mereka kaget melihat Angel berani tampil dengan dandanan yang mereka buat sehancur mungkin.  Agnes emosi melihat rencananya gagal dan pergi meninggalkan ruangan konser. Sementara rekannya yang lain  hanya berdiam menyesali kegagalannnya.
      Akhir cerita, rekan Agnes yang dulu membenci Angel menyesal dan meminta maaf denga tulus ke Angel. Angel pun memaafkannya. Angel tidak marah kepada Agnes, justru ia bersyukur karena Agnes telah mengajarinya untuk bertahan dari segala cobaan. Sekarang, Angel sadar mengapa ia diciptakan tidak sempurna, ia telah mengetahui jalan hidupnya. Tuhan menciptakan ketidaksempuranaan pada Angel untuk tujuan yang sangat teramat sempurna. Dari tahap ini, kita dapat melihat bahwa rencana Tuhan pasti berakhir dengan penuh kebahagiaan. Begitu mahir penulis menguraikan semua hikmah kehidupan dengan cerita yang menyentuh ini.

III. Keunggulan dan Kelemahan Buku
a. Keunggulan Buku
    Cerita dikemas oleh penulis dengan sangat apik, dengan menaburkan unsur kehidupan seperti ketabahan dalam menjalani hidup, kesabaran, keberanian, dan pengorbanan.  Sampul buku juga dirancang dengan baik dan menarik perhatian pembaca. Tidak hanya itu, cerita juga dibuat oleh penulis secara per bab yang membahas dengan rinci kehidupan Angel, sehingga cerita mudah dipahami pembaca karena alur cerita terstruktur.

b. Kelemahan Buku
     Secara garis besar buku ini sudah sangat sempurna, namun alangkah lebih baik jika dibubuhkan beberapa gambar yang mempertontonkan isi cerita agar cerita yang disajikan semakin menarik.


IV. Kesimpulan
     Sebuah karya sastra yang patut dibaca karena dapat mengajari kita tentang sebuah ketidaksempurnaan yang akan berbuah manis apabila disikapi dengan kesabaran, ketabahan, dan rasa syukur. Novel yang penuh dengan kisah yang menyentuh hati ini harus segera dimiliki anda yang ingin belajar arti kehiupan dari seorang gadis tunarungu yang sabar, tabah dan penuh rasa syukur menghadapi ketidaksempurnaannya. Sebuah karakter yang merupakan buah pikir Agnes Davonar yang patut ditiru oleh remaja Indonesia dan dunia.


Resentator: Wirawan

Comments

Popular posts from this blog

Tata Ibadah dalam Agama Buddha

Resensi Buku: Four A Divergent Collection

Agama Sikh di Indonesia: Mengumpet di Balik Nama Hindu