Pentingnya Minat Baca
Dewasa ini, kebiasaan anak-anak dan remaja untuk membaca
semakin memudar saja. Hal ini tentu sangat memperihatinkan. Padahal, membaca
sangat penting untuk membuka wawasan tentang pengetahuan. Tidak hanya buku
nonfiksi yang tidak digemari, buku fiksi seperti novel dan cerpen pun dijauhi
oleh anak-anak dan remaja. Mereka menganggap, novel dan cerpen sangat membosankan
untuk dibaca. Terutama novel, yang dilihat dari tebalnya saja sudah membuat
kenyang sebelum dibaca.
Padahal,
apabila dilihat lebih intensif, buku fiksi seperti novel dan cerpen juga
memiliki manfaat yang besar bagi anak-anak dan remaja. Salah satunya, membantu
dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Siswa yang suka membaca
buku fiksi -seperti novel dan cerpen-tentunya akan sangat mudah
mendapatkan inspirasi cerita apabila disuruh menulis cerpen oleh gurunya.
Sebaliknya, siswa yang tidak suka membaca buku sejenis ini, akan merasa pusing
tujuh keliling apabila disuruh menulis cerpen.
Minat
baca yang berkurang seperti yang terjadi pada saat ini, bisa disebabkan karena
beberapa faktor, antara lain: tema buku yang disediakan tidak up-to-date dengan usia anak-anak dan
remaja masa kini. Bisa kita lihat contohnya di perpustakaan, hanya sedikit buku
yang mengisahkan kisah remaja yang identik dengan percintaan. Selain itu, image membaca yang selalu identik dengan
keculunan juga menjadi salah satu benteng yang menghadang anak-anak dan remaja masa
kini untuk membaca. Hal ini tentu harus segera dipatahkan, mengingat banyak
juga anak band yang gemar membaca,
seperti: Naga Lyla dan Giring Nidji.
Gemar
membaca juga harus sesegera mungkin diaplikasikan oleh anak-anak dan remaja.
Karena , ketika mereka menginjakkan kaki
ke jenjang perkuliahan, perkara membaca ini akan menjadi berlipat-lipat
pentingnya. Sebab, mengambil jurusan apa pun mereka nanti, mereka pasti akan
dihadapi dengan berpuluh-puluh bahan bacaan yang akan dijadikan referensi untuk
mendalami mata kuliah mereka. Bayangkan, apabila satu mata kuliah saja mereka
harus membaca literatur yang jumlahnya tidak sedikit, berapa banyak literatur
yang harus mereka baca selama satu semester? Belum lagi ditambah dengan informasi
pendukung, seperti: koran, artikel di internet, majalah ilmiah, laporan jurnal
dan lainnya. Apabila tidak ditanamkan minat baca itu sejak sekarang, bagaimana
mungkin mereka dapat menghadapi ratusan bahan bacaan di hari esok?
Salah
satu cara untuk menanamkan minat baca kepada anak-anak dan remaja yakni dengan memberikan
pilihan buku-buku yang sesuai dengan usianya. Karena penggunaan bahasa dan alur
ceritanya pun akan lebih cocok untuk anak-anak dan remaja masa kini. Pihak perpustakaan seharusnya ikut aktif dalam melakukan survei
terhadap buku yang digemari oleh para siswa. Cara lain, yakni dengan memberikan
penghargaan-penghargaan terhadap mereka yang sering membaca. Tidak perlu hadiah
yang mahal, cukup sebuah sertifikat saja sudah membuat mereka bangga akan minat
membaca. Dengan dilakukannya cara-cara seperti ini, tentu akan semakin
mengundang minat baca siswa yang umumnya kalangan anak-anak dan remaja agar
terjun ke dunia buku.
Jadi,
melihat dari banyaknya manfaat membaca, sudah sepatutnya kita menanamkan sikap
gemar membaca mulai dari sekarang! Saya harap teman-teman sekalian dapat lebih
peduli dengan membaca. Ciptakan generasi muda yang cinta akan dunia buku! Ayo,
teriakkan bersama bahwa membaca itu keren!
Comments
Post a Comment