Perbedaan Vihara dan Kelenteng

Banyak yang salah kaprah, atau bahkan tidak mengetahui sama sekali bahwa 'vihara' dan 'kelenteng' itu berbeda. Ada yang menganggap 'kelenteng' adalah panggilan lain dari 'vihara', jelas semua itu adalah salah. Pada kesempatan kali ini, Anda akan mengenal lebih lanjut, apa sajakah perbedaan 'vihara' dan 'kelenteng'.

a. Vihara
* Adalah rumah ibadah umat Buddha
* Biasanya berarsitektur India/Thailand, ada pula yang berarsitektur Tiongkok
* Di dalam Vihara aliran Theravada, hanya ada rupang (patung) Buddha Gautama saja, atau beberapa vihara juga menyertakan patung 2 murid utama Buddha. Di dalam vihara aliran Mahayana, terdapat beberapa rupang, yaitu: Rupang Buddha Gautama, Buddha Amitabha, Buddha Bhaisajyaguru, Bodhisattva Avalokiteshvara, Bodhisattva Ksitigharba dan bodhisattva lainnya.
* Tidak terdapat tempat untuk membakar kertas sembahyang.
* Upacara keagamaan biasanya dilakukan secara jemaat yang disebut Puja Bakti/Kebaktian, walaupun umat juga diberi kesempatan untuk beribadah secara individu. Setelah beribadah umat biasanya akan diberi dhammadesana (khotbah/ceramah).
* Sebuah tempat bisa dikatakan vihara apabila: memiliki minimal 1 ruang dhammasala (ruang kebaktian), memiliki kuti (tempat tinggal bikkhu), perpustakaan, bahkan ruang khusus untuk khotbah. Vihara yang lebih kecil disebut Cetya yang hanya memiliki 1 ruang dhammasala (ruang kebaktian) tanpa memiliki dhammasala dan perpustakaan. Vihara yang lebih besar dan memiliki taman disebut Arama. Vihara bisa disebut Arama apabila: memilkiki minimal 1 ruang dhammasala, kuti, perpustakaan, ruang khotbah, dan yang paling penting taman.
* Vihara biasanya menggunakan nama berbahasa Pali atau Sanskerta. Contoh: Vihara Dharma Loka, Vihara Vimala Virya, Vihara Dhamma Metta Arama, Vihara Vipassana Graha, Vihara Sikkhadama, Cetya Tisaranagamana, dll.
Klik link ini untuk mengetahui tata ibadah dalam agama Buddha http://wirawanperdana.blogspot.co.id/2012/06/blog-post.html



b. Kelenteng
* Adalah rumah ibadah umat Konghucu/Tao
* Biasanya berarsitektur Tiongkok
* Di dalam Kelenteng terdapat rupang para dewa-dewi yang dipuja oleh umat
* Terdapat tempat untuk membakar kertas sembahyang
* Umumnya upacara keagamaan dilakukan secara individu
* Biasanya juga sekaligus merupakan tempat perkumpulan/yayasan sosial, seperti Kelompok Pemain Barongsai, dll.
* Kelenteng biasanya diberi nama dalam bahasa Mandarin atau bahasa Indonesia. Contoh: Kelenteng Tua Pek Kong, Kelenteng Dewi Sakti, Kelenteng Surya Bakti, dll.



Tidak heran kekeliruan ini terjadi. Pada masa Orde Baru, pemerintah RI melarang segala jenis kegiatan, tradisi, dan tempat yang berbau Tionghoa. Sehingga kelenteng yang merupakan salah satu tradisi Tionghoa akhirnya terancam ditutup. Untuk mengatasi hal itu, sebagian kelenteng dan umat Konghucu saat itu berlindung di bawah naungan agama Buddha, dan mengubah nama kelenteng menjadi nama vihara. Sebagian umat Khonghucu lain pindah ke agama lain seperti Katolik, Protestan, Islam, ataupun Hindu yang ketika itu merupakan agama resmi.

Sejak Orde Reformasi, atau lebih tepatnya masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid, kebijakan yang melarang kegiatan atau tempat yang berbau tradisi Tionghua itu kemudian dicabut. Sejak saat itulah orang Tionghoa dan umat Konghucu lebih leluasa beribadah dan melakukan aktivitas keagamaan dan kebudayaan seperti tarian barongsai, belajar bahasa Mandarin, merayakan Imlek, dll. Dan sejak pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Imlek ditetapkan menjadi hari libur nasional. Banyak pula kelenteng yang kembali mengganti nama seperti nama semula. Namun, adapula Kelenteng yang tetap mempertahankan nama vihara yang sebetulnya hanyalah merupakan nama sementara.

Dan dulu, sebelum agama Konghucu diresmikan, orang awam juga keliru membedakan mana kelenteng dan mana vihara, karena menurut mereka, hampir semua orang Tionghoa yang pergi ke kelenteng atau vihara, sehingga umat Buddha dan umat Konghucu pun dicap sebagai agama yang hanya dianut oleh etnis Tionghoa. Padahal, hal ini salah. Di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, orang Jawa lebih banyak yang menganut agama Buddha ketimbang orang Tionghoa. Bahkan hampir semua guru agama Buddha di Indonesia adalah orang pribumi.

Dampaknya tidak hanya sampai di situ, karena larangan pada Orde Baru, terjadilah penggabungan 3 tempat ibadah menjadi satu. Tempat ibadah itu disebut vihara Tridharma (Tiga Ajaran: Buddha, Konghucu, Tao) Dan tempat ibadah ini hanya terdapat di Indonesia. Walaupun berdampak negatif yaitu timbulnya kekeliruan, tapi tempat ibadah ini juga berdampak positif yaitu mencerminkan kerukunan umat beragama di Indonesia.

(Baca selengkapnya di sini)

Perbedaan Agama Buddha dan Konghucu

a. Agama Buddha
Penyebar Ajaran     : Sidharta Gautama
Asal Ajaran            : India
Kitab Suci              : Tipitaka (Theravada, bahasa Pali) atau Tripitaka (Mahayana, bahasa Sansekerta)
Rumah Ibadah        : Vihara
Bahasa Asli            : Bahasa Pali atau bahasa Sansekerta
Pemimpin Agama   : Bhikkhu (Theravada), Bikshu (Mahayana), Bikshuni (Bikshu Wanita)
Salam Keagamaan  : Namo Buddhaya; Sukhi Hotu; Namaste

Padanan kata yang sering digunakan untuk merujuk "Tuhan" adalah Sanghyang Adi-Buddha Tuhan Yang Maha Esa (lebih sering digunakan oleh Buddhayana/Ekayana). Aliran Theravada lebih sering menggunakan padanan kata Sang Tiratana.



b. Agama Konghucu
Penyebar Ajaran      : Nabi Konfusius
Asal Ajaran              : Tiongkok
Kitab Suci                : Sishu, Wujing, Xiao Jing
Rumah Ibadah         : Kelenteng / Litang
Bahasa Asli              : Bahasa Mandarin (bahasa Tiongkok)
Pemimpin Agama     : Xue Shi
Salam Keagamaan    : Wei De Dong Tian

Padanan kata yang sering digunakan untuk merujuk "Tuhan" adalah Tian/Thian Tuhan Yang Maha Esa.

Comments

  1. makasij.. aku jadi sedikit tahu. :)
    silahkan klik linnk berikut http://www.toko-setia.com/

    ReplyDelete
  2. Kalau boleh saya menambahkan, dalam ajaran agama Khonghucu terdapat beberapa tingkatan rohaniawan, yaitu Jiao Sheng (Penyebar Agama), Wenshi (Guru Agama), Xueshi (Pendeta), Zhang Lao (Tokoh/Sesepuh).
    Tempat ibadah agama Khonghucu juga ada yg dikenal dengan sebutan Bio.
    Nabi Khonghucu bukanlah pencipta agama ini melainkan Nabi hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang Nabi sabdakan: "Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut".
    Meskipun orang kadang mengira bahwa agama Khonghucu merupakan suatu pengajaran filsafat untuk meningkatkan moral dan menjaga etika manusia. Sebenarnya kalau orang mau memahami secara benar dan utuh tentang Ru Jiao atau Agama Khonghucu, maka orang akan tahu bahwa dalam agama Khonghucu (Ru Jiao) juga terdapat Ritual yang harus dilakukan oleh para penganutnya.
    Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di".

    ReplyDelete
  3. Izin memberi masukan rumah ibadah nya litang/lithang (Lee Dang) bukan lintang
    Xie xie

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe saya agama konghucu tapi juga sering kevihara

      Delete
    2. tapi gak apapa boleh boleh aja l
      di kisah son go kong dewa dari agama konghucu juga meminta bantuan kepada buddha untuk mengatasi tingkah si kera yg suka bikin onar di istana langit.

      Delete
  4. kalau khong hucu tian kong
    kalau buddha tak memiliki ketuhanan
    kalau tao juga sama tian kong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Agama khonghucu juga tidak mengenal dewa melainkan malaikat seperti malaikat bumi/fu de cheng shen

      Delete
  5. jd tau akhirnya perbedaannya,makasih ya

    ReplyDelete
  6. Terima kasih atas informasinya. Sangat mencerahkan!
    Jadi bahan untuk liputan ke klenteng di daerah saya.:)

    ReplyDelete
  7. makasih atas informasinya ya..

    ReplyDelete
  8. Terima kasih saya jadi mengerti

    ReplyDelete
  9. 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

    ReplyDelete
  10. Info yg mencerahkan....
    http://obatalami69.blogspot.com

    ReplyDelete
  11. Nah kalo kuil itu masuknya kemana ya ? Buddha atau konghucu ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo kuil itu tempat suci untuk agama apa saja

      Delete
  12. Untuk masuk agama konghucu gmna dan dmn ya?soalnya saya merasa tenang klo dengar nuasa berbau china��

    ReplyDelete
  13. Di tiongkok, tidak ada agama konghucu. Yang ada: budha, agama tao (dao jiao), islam, katolik, dan kristen.

    Konghucu masuknya aliran kepercayaan. Bersamaan dengan aliran kepercayaan tao (dao jia) dan art of war.

    Meskipun tiongkok mayoritas menganut konghucu, tapi disebut, mayoritas tidak beragama. Karena konghucu memang bukan agama.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tata Ibadah dalam Agama Buddha

Resensi Buku: Four A Divergent Collection

Agama Sikh di Indonesia: Mengumpet di Balik Nama Hindu