Posts

Showing posts from 2013

Resensi Film: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Image
I.      Identitas Judul Film                   : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Sutradara                     : Sunil Soraya Tanggal Dirilis             : 19 Desember 2013 Genre                          : Roman Pemain                        : Herjunot Ali, Pevita Pearce, Reza Rahardian, Jajang C. Noer, Ninik     L. Karim Penulis Asli                 : Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) Baca juga  resensi film The Greatest Showman II. Sinopsis             Zaman yang semakin modern dan berkembang terkadang membuat kita sebagai masyarakat Indonesia haus akan film-film lokal Indonesia, apalagi cerita yang diangkat dari roman angkatan 80-an ke bawah yang kental akan budaya Nusantara.                    Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” hadir memenuhi kehausan penikmat film dan sastra. Cerita dimulai dengan Zainuddin seorang pria berdarah Minang-Bugis yang ingin menuntut ilmu agama di Batipuh, Sumatra Barat. Di tanah kelahiran ayahandanya

Cerpen - Detik Terakhir (2)

Keesokkan harinya di kampus...             Randy berlari menuju Kampus Sastra. Tak lama ia berlari, ia sudah menemukan apa yang ia cari, Gita dan Mario yang sedang duduk di bawah pohon dan terlihat mesra.             “Gita, buat apa kamu masih memacari cowok brengsek ini?!” teriak Randy yang sontak membuat Gita dan Mario kaget.             “Heh, Ran! Maksud kamu apa?!” tanya Gita.             “Iya! Lo jangan sembarang bicara ya! Gue hajar lo!” sambung Mario.             “Gue gak asal ngomong. Kemarin dengan jelas gue lihat pacar brengsek kamu ini makan berduaan di Solaria dengan cewek lain! Tidak hanya itu, ia juga suap-suapan dengan cewek lain itu!” kata Randy.             “Randy, kamu itu jangan asal fitnah ya! Gak mungkin Mario seperti itu!” ujar Gita sambil menamparkan tangannya ke pipi Randy.  Tamparan itu segera disusul dengan sebuah tumbukan keras dari Mario. “Ini balasan buat orang kayak lo!” ujar Mario. “Ayo kita pergi!” sambungnya.             Randy sangat ge

Cerpen - Detik Terakhir (1)

Image
“Detik demi detik akan terlewati hingga sampailah kita pada sebuah detik istimewa, detik yang penuh tangis haru dan penyesalan. Detik itu adalah detik terakhir.” - Wirawan             Miniatur-miniatur pesawat tertata rapi di kamar yang bercat biru itu. Tampak seorang laki-laki sedang berbaring pulas di kasurnya. Ia seolah tak sadar bahwa jam wekernya telah menunjukkan angka delapan. Jam weker yang berbentuk pesawat itu terus saja berdering membangunkan Randy yang tengah terlelap pulas. Tak lama kemudian, terlihatlah sesosok wanita yang tak lain adalah Bundanya, masuk ke kamar  minimalis itu dan membangunkan putranya yang telah beranjak dewasa.             “Randy....!!!! Ayo bangun!!! Udah kesiangan ini!” ucap sang bunda  sambil mendorong ringan tubuh putranya.             “Iya, Bun!!! Randy ngantuk sekali hari ini, Bun!!” jawab Randy dengan separuh sadar.             “Iya, tapi bagaimanapun kamu harus kuliah kan hari ini?! Ayo buruan mandi!” tegas bundanya.