Posts

Showing posts from March, 2019

Pernah Terucap dari Bibirnya

Ada orang yang tersinggung dibilang hitam, tapi pernah terucap dari bibirnya, "Kok mukanya tua banget, ya?" Ada orang yang marah dibilang gendut, tapi pernah terucap dari bibirnya, "Eh, ternyata dia buncit!" Ada orang yang tidak mau dibilang pendek, tapi pernah terucap dari bibirnya, "Lihat deh, dia ceking banget!" Ada orang yang tidak mau dibilang pesek, tapi pernah terucap dari bibirnya, "Jidatnya lebar banget kayak lapangan bola!" Terdengar sepele, tapi apa yang pernah terucap dari bibir mampu menjelma menjadi bisa berbahaya, membuat siapa saja yang mendengar jadi nyelekit rasanya. Karena cibiran-cibiran itu, ada orang yang jadi maksa pengin putih, pengin langsing, pengin mancung, pengin berisi, tapi mereka tidak nyaman melakukannya. Mereka mengidolakan sesuatu karena lingkungan sosialnya menuntut demikian. Tubuh ini seolah-olah bukan lagi miliknya ketika ia maksa pengin ini, pengin itu.  Bukankah tubuh ini milik kita, bukun milik m

Tidak Pantas Mengeluh

Mendengar cerita dari Sherly Dermawan, temanku yang berkuliah di jurusan kedokteran, membuatku berpikir kembali jika ingin mengeluh. Beban kuliah di jurusanku, tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan beban kuliah di jurusannya. Bayangkan saja, Sherly dan teman-temannya di jurusan kedokteran harus mengikuti ujian setiap 10 hari sekali. Sistem kuliah mereka bukan per SKS, melainkan per blok. Satu blok khusus membahas satu organ tertentu dan biasanya diselesaikan dalam 1,5 bulan. Dalam satu semester, mereka normalnya menempuh 3-4 blok, DENGAN UJIAN SETIAP 10 HARI SEKALI.  Belum lagi saat mereka harus mengikuti ujian lisan dengan topik acak. Materinya adalah semua blok yang sudah dipelajari selama satu tahun. Mau tidak mau, mereka harus menguasai semua blok selama satu tahun, lebih kurang 7-8 blok karena akan diundi secara acak dan dipresentasikan di depan dokter. Mereka harus menguraikan sedetail mungkin mulai dari nama medis, penyebab, gejala, reaksi, dan segala tetek bengekny