WIRAWANCHEN

Nama Lengkap : Indra Perdana Sinaga, S.E. Nama Panggilan: Naga Lyla TTL                  : Medan, 10 Juli 1983 Agama              : Islam Posisi di Lyla     : Vokalis Kediaman Asli   : Pekanbaru Zodiak              : Cancer Status                : Menikah Hobi                  : Membaca, menciptakan lagu, bermain PS, berolahraga gym, dan menonton film * Pertama sekali berkuliah di Universitas Islam Bandung jurusan Teknik Pertambangan. Setelah beberapa bulan, pindah ke Pekanbaru dan melanjutkan kuliah di Universitas Riau dengan mengambil jurusan lain, yakni jurusan Ilmu Ekonomi Management. Setelah empat semester, pindah ke Jakarta, berkulaih (transit), dan lulus dari Institut Bisnis Nusantara.  * Ingin melanjutkan program studi S2 jurusan International Relationship . * Lulusan SMAN 8 Pekanbaru angkatan 2000, jurusan IPA. * Lulusan SMPN 13 Pekanbaru angkatan 1998. * Pernah tinggal dan bersekolah di Sintang, Kalimantan Barat. (kelas 1 - kelas 5). * Kelas 6, p

 Karya: Wirawa n                  Kauhadir dalam hidupku Kauubah coretan hidupku Kaupancarkan sinar yang menerangi masa depanku Kaubimbing diriku Kauajari aku Pengetahuan dan moral Hingga kutumbuh, dengan bekal yang kauberi Bekal yang tak ternilai harganya Kau adalah pahlawan Pahlawan pendidikan Pahlawan tanpa tanda jasa Pahlawan sepanjang masa Andai kau tak berada di hidupku Andai kau tak berada tuk mendidikku Mungkin, aku hanyalah serpihan debu Yang hampa Yang gelap Yang tak berguna Sekarang kutersadar Marahmu, bentakmu Semuanya karna kaupeduli padaku Oh guru, Sungguh mulia dirimu Namamu kan slalu kukenang abadi Di hati ternyaman ini SELAMAT HARI GURU

Ciptaan: Wirawan,  Peter Holly M.T. Puisi ini terinspirasi dari sebuah cerpen karya: Wirawan Yang berjudul sama, yakni “Hadiah Manis yang Pahit”. Ketika kusadari Aku bukanlah harapan Bukanlah yang kauinginkan Bukanlah yang kaudambakan                                                 Tak ada niat untuk pergi darimu                                                 Namun keadaanlah yang mengaturnya                                                 Bukan maksudku menjauhimu                                                 Namun ku tak sanggup menahan derita                                                 Yang kauberi kepada diriku Kini, Kau tlah hilang dariku tuk selamanya Menghapus semua derita Kini, Kau tlah berada di sisiNya Dengan hadiah yang pertama dan terakhir Yang kauberi kepadaku Yang kan terukir indah di sanubariku                                                 Ayah,                                                 Tlah kupahami mak

           Dewasa ini, kebiasaan anak-anak dan remaja untuk membaca semakin memudar saja. Hal ini tentu sangat memperihatinkan. Padahal, membaca sangat penting untuk membuka wawasan tentang pengetahuan. Tidak hanya buku nonfiksi yang tidak digemari, buku fiksi seperti novel dan cerpen pun dijauhi oleh anak-anak dan remaja. Mereka menganggap, novel dan cerpen sangat membosankan untuk dibaca. Terutama novel, yang dilihat dari tebalnya saja sudah membuat kenyang sebelum dibaca.             Padahal, apabila dilihat lebih intensif, buku fiksi seperti novel dan cerpen juga memiliki manfaat yang besar bagi anak-anak dan remaja. Salah satunya, membantu dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Siswa yang suka membaca buku fiksi  -seperti novel dan cerpen-tentunya akan sangat mudah mendapatkan inspirasi cerita apabila disuruh menulis cerpen oleh gurunya. Sebaliknya, siswa yang tidak suka membaca buku sejenis ini, akan merasa pusing tujuh keliling apabila disuruh menulis cerpe