Posts

Showing posts from 2024

Menjadi profesional, bukan budak korporat

Setiap mendengar ada karyawan swasta melabeli diri sebagai "budak korporat," saya merasa ada sesuatu yang keliru. Kata "budak" memiliki konotasi negatif yang mengacu pada seseorang yang kehilangan kebebasan, hak, dan martabatnya. Budak semata-mata menjadi hamba suruhan tanpa penghargaan.  Memilih ungkapan "budak korporat" ini untuk mendeskripsikan diri hanya merendahkan posisi individu yang bekerja berdasarkan kompetensi, dibayar secara profesional, dan diakui kontribusinya dalam mendukung tujuan perusahaan. Menggunakan istilah "budak korporat" seolah-olah merendahkan posisi karyawan dalam sebuah ekosistem kerja yang sebenarnya bersifat mutualisme. Perusahaan membutuhkan tenaga profesional, keterampilan, dan ide-ide segar dari karyawan, sementara karyawan mendapatkan kompensasi, pengembangan karier, dan kesempatan untuk menambah pengalaman.  Ketika seseorang memandang dirinya sebagai "budak", itu menunjukkan persepsi diri yang rendah—se...