Cerpen Ramadan: Pijit Plus-Plus
Ada yang aneh dengan lelaki yang sedang bertelungkup di depannya ini. Biasanya setiap pelanggannya lebih memilih untuk mematikan lampu saat dipijat olehnya, namun lelaki yang satu ini tidak. Saat menyambut Bella di lobi apartemennya pun, lelaki yang satu ini hanya menyapanya ramah dan langsung mengajaknya menuju kamar apartemen, tanpa menggandeng tangan Bella. Bukankah ini sangat tidak wajar? Setiap pelanggan yang Bella temui biasanya langsung agresif sejak pertama kali bertemu. Mereka akan langsung merangkul tubuh Bella yang semok. Tapi lelaki yang kontak WhatsApp-nya bernama Gibran ini sama sekali tidak menyentuhnya. Begitu tiba di kamar apertemen, lelaki yang Bella taksir lebih muda daripadanya ini hanya membuka oblongnya, memperlihatkan roti sobek di perutnya, lalu segara telangkup di ranjangnya. Sekilas Bella bisa melihat dengan jelas bulu dada Gibran yang cukup lebat, senada dengan wajah Arab yang dimilikinya. “Sudah berapa lama kamu buka jasa massa...